Review C-Movie: Lost and Love (2015)

Sumber: Dokumen pribadi


  • Judul Inggris: Lost and Love
  • Judul Asli: 失孤 / Shī Gū
  • Sutradara: Peng Sanyuan
  • Genre: Drama
  • Tahun Rilis: 2015
  • Pemain: Andy Lau, Jing Boran, Ni Jingyang, He Tao, Tony Leung Ka-fai, Sandra Ng, Sun Haiying, Xu Di, Ma Ge

Film yang kubahas kali ini adalah adalah Lost and Love. Dibintangi oleh Andy Lau dan Jing Boran, film satu ini dibuka dengan kisah perjuangan orang tua tanpa kenal lelah mencari keberadaan anak tercinta yang diduga menjadi korban penculikan. Lost and Love memperlihatkan dua orang tua yang berada dalam posisi tersebut, seorang ayah yang kehilangan putranya selama 15 tahun dan seorang ibu yang kehilangan putrinya belum lama ini.

Cerita bergulir dengan mengikuti perjalanan si ayah bernama Lei Ze Kuan yang hingga saat ini masih berusaha menemukan putranya dan kini seharusnya berumur 17 tahun. Berbagai macam manusia ia temui selama masa pencarian sang putra, mulai dari yang tulus dan bersedia membantu, tidak punya hati, bahkan yang paling jahat sekalipun secara perbuatan.

Sebuah kecelakaan di bukit mempertemukan Ze Kuan dengan Zeng Shuai, pemilik bengkel motor yang hampir sepantaran dengan putranya. Seusai mendengar kisah pencarian anak Ze Kuan tersebut, Zeng Shuai sempat salah paham dan menganggap Ze Kuan sebagai orang tua tidak bertanggung jawab karena membiarkan anaknya hilang. Namun, setelah Ze Kuan menjelaskan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bahkan sampai rela membantu anak-anak lain yang juga sedang dicari orang tuanya, Zeng Shuai maklum. Tak lama kemudian, Zeng Shuai mengaku bahwa ia pun pernah menjadi korban penculikan anak.

Begitu tahu akan hal ini, tanpa ragu Ze Kuan bersedia mengulurkan tangan agar Zeng Shuai dapat bersatu kembali dengan kedua orang tua kandungnya. Perjalanan, pertemanan, hingga konflik mewarnai cerita ini.

Seingatku, film rilisan tahun 2015 ini terinspirasi dari kisah nyata dan merupakan pengalaman keduaku menyaksikan Lost and Love. Sebuah film yang berhasil membuatku sebegitu jatuh cintanya dengan chemistry duo teman seperjalanan yang dibangun lewat karakter Lei Ze Kuan dan Zeng Shuai. Kedekatan serta cara berkomunikasi mereka pun terasa natural, bagai ayah dan anak lelakinya.

Salah satu hal yang aku suka dari Lost and Love yaitu pemanfaatan kecanggihan internet seperti media sosial sebagai sarana komunikasi, untuk saling berbagi informasi dan merupakan media penghubung paling efektif. Memang ya, orang zaman sekarang--tak terkecuali aku sendiri--sangat bergantung pada internet dalam membutuhkan informasi apa pun. Dengan adanya kecanggihan internet seperti saat ini, mampu membuka akses seluas-luasnya untuk berkomunikasi tanpa menghiraukan sekat dan jarak yang dulu begitu memisahkan.

Selain itu, film berdurasi 108 menit ini mengajari kita tentang pentingnya support system dalam hidup kita. Support system yang bukan hanya bersedia mendukung kita, tapi juga bersedia mendengarkan suara hati kita. Bahkan sampai bersedia menasihati kita apabila kita melakukan kesalahan. Demikian juga dengan keluarga yang tentunya menjadi bagian dari support system ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melalui Still Alice, Kita Diajarkan untuk...

Malas