Fiksi Mini: Memutuskan untuk Kembali
Ilustrasi gambar (Sumber: unsplash.com/ @evelynparis ) AKU dalam perjalanan menuju rumah yang sudah lama kutinggalkan selama bertahun-tahun. Karena kejadian itu, kami tidak berkomunikasi lagi. Bukan! Lebih tepatnya karena perkataanku yang membuat perasaan orang yang paling kusayangi dan paling kuhargai...terluka. Sungguh, sebetulnya bukan ini yang kumau. Pada awalnya aku ragu, apakah kepulanganku ke rumah itu akan menimbulkan masalah baru? Apakah orang itu masih marah padaku? Aku takut, sungguh takut. Tidak sanggup hati ini menghadapi kebencian yang akan kuhadapi nanti. Tapi, seseorang pernah berkata padaku, "Kamu harus pulang. Dia sedang menunggu kamu. Dia udah enggak marah lagi sama kamu." Hanya berbekal keyakinan tersebut aku memberanikan diri untuk menjejakkan kaki ke rumah itu lagi. Selain karena penasaran, sesungguhnya...aku juga merindukannya. Merindukan semua yang ada di sana, merindukan mereka semua, dan...merindukan dia. Seseorang yang telah membesarkanku dan tel...