Fiksi Mini: Kertas Putih dan Pulpen

Ilustrasi gambar kertas putih dan pulpen (Sumber: unsplash.com/Markus Spiske)

SEHARIAN ini ada saja yang aku pikirkan. Kebanyakan tentang keluhanku pada dunia. Tidak bersyukur sekali, ya, kesannya. Tapi begitulah aku. Setiap hari keluhan itu selalu datang menghampiri. Detailnya mungkin takkan bisa aku jelaskan di sini. Namun satu hal pasti, sesuatu seperti itu yang aku rasakan.

Kemudian, pandanganku tertuju pada dua benda. Kertas polos dan pulpen di atas meja belajar. Sekilas terbesit dalam benak ini untuk menuangkan apa saja yang selama ini memenuhi pikiranku. Aku pun segera melangkahkan kaki ke meja belajar tersebut.

Ilustrasi gambar meja belajar (Sumber: unsplash.com/Steven Ungermann)

Kala melihat kertas ini, banyak sekali hal yang ingin aku tuangkan di atasnya. Entah itu tentang unek-unekku akan sesuatu, pengalaman menarik dalam hidup, atau hal-hal lainnya. Pokoknya sesuatu yang bisa bantu mengurangi beban dalam pikiran.

Tidak lama setelah itu, aku mulai goreskan kertas putih itu dengan pulpen. Menuliskan apa saja yang tertanam di kepala. Tanpa memedulikan apakah tulisanku ini rapi seperti di dalam novel-novel yang sering kubaca. Toh, niatnya juga hanya untuk mengeluarkan isi pikiran agar tidak overthinking melulu.

Beberapa saat kemudian, tulisan yang aku buat sudah selesai. Dan hati rasanya lega sekali bisa menceritakan semuanya di atas kertas putih itu. Aku tidak menyangka ternyata begini, ya, rasanya mencurahkan isi pikiran di atas secarik kertas. Terutama jika ingin bercerita akan tetapi tidak ingin orang di sekeliling kita tahu tentang apa yang kita pikirkan.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melalui Still Alice, Kita Diajarkan untuk...

Review C-Movie: Lost and Love (2015)

Malas